Performa Liverpool Turun Drastis 2025/2026: 5 Alasan Utama

Performa Liverpool Turun Drastis

Performa Liverpool Turun Drastis 2025/2026: 5 Alasan Utama

Performa Liverpool Turun Drastis Musim 2025/2026

Performa Liverpool turun drastis musim 2025/2026 membuat banyak pendukung kecewa. Klub yang biasanya bersaing di papan atas kini kesulitan mempertahankan konsistensi. Banyak faktor berperan, mulai dari kehilangan pemain penting seperti Diogo Jota hingga keputusan transfer yang meragukan.

Musim ini menjadi cerminan bahwa performa Liverpool yang turun drastis bukan hanya soal taktik, tetapi juga mental dan manajemen tim yang goyah.

1. Terpukul Emosional karena Meninggalnya Diogo Jota

Kehilangan Diogo Jota memberikan pukulan emosional besar bagi tim. Pemain asal Portugal itu dikenal sebagai motor serangan kedua setelah Mohamed Salah. Sejak kepergiannya, semangat tim menurun signifikan.

Performa Liverpool turun drastis juga dipicu oleh hilangnya keseimbangan di lini depan. Jurgen Klopp tampak kesulitan menemukan pengganti yang mampu meniru etos kerja Jota. Para pemain lain pun belum sepenuhnya pulih secara mental dari duka tersebut.

Baca juga : Tips Plating & Presentasi Makanan Instagramable

2. Mohamed Salah Mulai Kehilangan Ketajaman

Frasa kunci performa Liverpool turun juga berkaitan dengan penurunan produktivitas Mohamed Salah. Di usia yang semakin matang, Salah tidak lagi seganas beberapa musim lalu. Statistik golnya menurun tajam, dan ketergantungannya pada servis lini tengah terlihat jelas.

Musim 2025/2026 membuktikan bahwa tanpa Salah yang tajam, Liverpool kehilangan taring di laga-laga penting. Klub kini bergantung pada pemain muda yang belum terbukti stabil di Premier League.

3. Salah Beli Pemain dalam Bursa Transfer

Kesalahan terbesar manajemen musim ini adalah salah beli pemain. Beberapa rekrutan baru gagal beradaptasi dengan sistem pressing Klopp. Dana besar dihabiskan untuk pemain yang justru sering cedera atau tampil di bawah ekspektasi.

Transfer yang tidak efektif membuat kedalaman skuad melemah. Dalam konteks ini, performa Liverpool yang turun drastis menjadi konsekuensi logis dari keputusan transfer yang buruk dan strategi perekrutan yang kurang matang.

4. Jurgen Klopp Kehilangan Sentuhan Magisnya

Nama Jurgen Klopp selalu identik dengan semangat dan energi tinggi di pinggir lapangan. Namun, musim ini, hal itu terasa berbeda. Klopp tampak kelelahan dan kehabisan ide dalam mengatur rotasi pemain.

Performa Liverpool turun juga memperlihatkan bahwa gaya “gegenpressing” mulai usang tanpa penyegaran taktik baru. Lawan-lawan di Premier League kini lebih mudah membaca pola permainan The Reds.

5. Krisis Cedera dan Jadwal Padat

Satu lagi alasan utama performa Liverpool turun musim 2025/2026 adalah badai cedera. Pemain kunci seperti Trent Alexander-Arnold, Alisson Becker, dan Szoboszlai sering absen.

Jadwal padat di berbagai kompetisi membuat kondisi fisik pemain menurun. Tanpa kedalaman skuad yang solid, Liverpool tidak mampu bersaing dalam ritme pertandingan yang ketat. Hal ini semakin memperburuk performa di liga dan Eropa.

Liverpool Butuh Evaluasi Total

Performa Liverpool yang turun drastis musim 2025/2026 adalah kombinasi dari faktor emosional, fisik, dan manajerial. Kehilangan Diogo Jota, penurunan performa Salah, serta keputusan transfer yang buruk menjadi tanda bahwa klub memerlukan evaluasi besar-besaran.

Musim depan bisa menjadi titik balik—jika manajemen dan staf pelatih mampu menata ulang arah tim. Para fans berharap The Reds segera bangkit dan kembali menjadi kekuatan utama di Premier League.